Pages

Tuesday, 17 September 2024

CERPEN "LEGENDA GN. GEDE PANGRANGO"

 

Legenda Gn. Gede Pangrango

 
  Gn. Gede Pangrango selain dikenal dengan keindahan alamnya yang tiada dua juga dikenal karena legenda yang melatarinya. 

   Salah satu cerita yang terkenal di Gn. Gede Pangrango adalah tentang Raden Suryakencana Winata Mangkubumi atau bisa disebut Pangeran Suryakencana.

   Konon katanya di kawasan Gn. Gede Pangrango merupakan tempat bersemayamnya Pangeran Suryakencana, sejarah dan legendanya merupakan kepercayaan masyarakat setempat, yang mempercayai bahwa keberadaan Pangeran Suryakencana dan Prabu Siliwangi berada di Gn. Gede Pangrango tersebut. 

   Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga hari ini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun surya kencana. Konon katanya, Eyang Suryakencana bersama dengan rakyat jin menjadikan alun-alun surya kencana sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar. 

Napak Tilas Eyang Suryakencana


   Raden Haji Suryakencana ra. dengan nama lengkap Raden Surya Kencana Winata Mangkubumi merupakan putra dari pernikahan Raden Aria Wira Tanu atau yang lebih dikenal Dalem Cikundul (Pendiri Cianjur) dengan seorang putri jin Nyai Tina Dewisrina.

   Nyai Tina Dewisrina merupakan wujud dari tiga Jin bernama Arum Wangi, Arum Endah, dan Arum Sari putri dari Raja Jin Islam Syeh Zubaedi di negeri Batu Agung, Tengger Agung, Sagala Herang, Subang.

   Dari pernikahan tersebut melahirkan tiga putra yakni Raden Suryakencana yang dititipkan di Gunung Gede, Raden Sukaesih Carancang Kancana yang dititipkan di Gunung Ciremai, dan Raden Andaka Wirusajagat yang dititipkan di Gunung Kumbang, Karawang.

   Raden Suryakencana kala itu pernah diutus ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di Cikarang. Raden Jayasasana konon sering berkhalwat di Cikundul salah satu wilayah di Cikalong Kulon, Cianjur.

   Menurut babad Cianjur, Pangeran Suryakencana dinikahkan oleh ayahnya dengan salah satu putri dari bangsa jin dan hingga kini bersemayam di Gunung Gede. 

   Sebuah batu yang berbentuk pelana yang dipercaya sebagai Petilasan singgasana Eyang Suryakencana hingga saat inipun masih ada di tengah alun-alun Suryakencana. Dialun-alun inilah menurut cerita legenda bahwa Pangeran Suryakencana dengan para jin pengikutnya membuat lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.

   Konsep Leuit atau lumbung padi merupakan sebuah konsep ketahanan pangan yang diterapkan oleh para leluhur Sunda dimana mereka sudah memikirkan daya tampung dan daya dukung akan nilai kehidupan saat itu dan yang akan datang.



Lokasi-Lokasi Sakral di Gede Pangrango

   Kawasan yang dipercaya oleh kalangan praktisi supranatural sebagai wilayah kekuasaan Eyang Suryakecana dan karuhun Sunda lainnya adalah:

1. Kawasan Gunung Gede 
   merupakan tempat bersemayam bersama rakyat jin menjadikan alun-alun sebagai lumbung padi. Petilasan singgasana Pangeran Suryakencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Sumber air yang berada ditengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.

2. Kawah Gunung Gede 
   terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga.

3. Lawang Seketeng 
   kalau kita mendaki gunung gede kita akan menemukan dua buah batu besar Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak, konon dijaga oleh embah Serah.

4. Gunung Sela 
   yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede, dijaga oleh Eyang Jayakusumah.

5. Kawasan Cibodas 
   dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas, konon dijaga oleh Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/makam Eyang Haji Mintarasa.

6. Air Terjun Cibeureum 
   konon, Eyang Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu.

7. Situs Kuburan Kuno
   di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede pangrango.




Kerajaan Gaib di Gede Pangrango

   Berdasarkan cerita warga sekitar, di Gunung Gede Pangrango tepatnya di Alun-alun Suryakencana juga terdapat kerajaan gaib. Di kawasan tersebut berdiri megah 24 leuit (tempat penampungan padi) dan 25 pohon kelapa secara berjajar.

   Banyak cerita menyebar di kalangan pendaki yang berada di kawasan alun- alun Surya Kencana kebanyakan dari mereka biasanya mendengar suara hentakkan kaki kuda yang berlarian, tapi kuda tersebut tidak terlihat wujudnya. Konon, kejadian ini pertanda Pangeran Surya Kencana datang ke alun-alun dengan dikawal oleh para prajurit. Kadang juga para pendaki melihat suatu bangunan yang menyerupai sebuah istana yang besar.


No comments:

Post a Comment

pertanyaan uraian