Pages

Tuesday, 22 April 2025

pertanyaan uraian

 1. Jelaskan proses yang kamu lakukan dalam menyusun karya fiksi tersebut! Mulai dari menentukan ide cerita, membuat kerangka, menulis, hingga mempublikasikannya.

Proses penyusunan cerita dimulai dari menentukan ide, yaitu kehidupan seorang siswa SMA yang berjuang di klub bulu tangkis. Saya memilih latar Jepang, khususnya SMA Eimei, untuk memberi nuansa budaya yang berbeda dan menarik. Setelah itu, saya membuat kerangka cerita berdasarkan struktur lima tahap: orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi, dan koda. Kerangka ini membantu saya mengatur alur agar cerita mengalir logis dan emosional. Saat menulis, saya berfokus pada pengembangan karakter Yusa dan konflik internal serta eksternal yang ia hadapi. Setelah selesai, cerita dapat dipublikasikan melalui blog atau platform penulisan online untuk menjangkau pembaca yang lebih luas.


2. Apa tantangan yang kamu hadapi saat menulis cerita fiksimu? Bagaimana kamu mengatasinya?

Tantangan utama adalah menjaga alur tetap menarik tanpa kehilangan logika cerita. Selain itu, karena latar cerita berada di Jepang, saya perlu menyesuaikan budaya, sistem sekolah, dan suasana klub olahraga agar terasa realistis. Saya mengatasinya dengan melakukan riset ringan mengenai SMA Jepang dan dunia bulu tangkis, serta memvisualisasikan setiap adegan seolah menonton anime atau film olahraga. Hal ini membantu saya menulis dengan lebih detail dan hidup.


3. Mengapa kamu memilih tema cerita yang kamu angkat dalam tulisanmu?

Saya memilih tema perjuangan dan pengakuan diri karena sangat relevan dengan kehidupan remaja. Banyak siswa berusaha keras untuk membuktikan diri, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Kisah Yusa mewakili perasaan itu—berjuang di tempat baru, menghadapi prasangka, dan tetap berdiri teguh demi impian. Tema ini saya anggap penting dan inspiratif untuk pembaca muda.


4. Apa pesan moral atau nilai yang ingin kamu sampaikan melalui cerita tersebut?

Pesan utama cerita ini adalah bahwa kerja keras dan ketulusan akan membawa hasil, meski seringkali tidak langsung terlihat. Selain itu, cerita ini mengajarkan bahwa kita tidak harus menjadi "bayangan" dari siapapun, termasuk orang tua kita. Kita bisa menciptakan jalan dan identitas kita sendiri dengan usaha dan keberanian. Nilai sportivitas, kepercayaan diri, dan pantang menyerah juga menjadi inti dari cerita ini.


5. Bagaimana pendapatmu tentang mempublikasikan karya tulis di blog? Apa manfaat yang kamu rasakan?

Saya sangat mendukung publikasi karya tulis di blog karena bisa menjadi sarana berbagi ide dan kreativitas dengan pembaca lebih luas. Selain itu, blog memberikan ruang untuk mendapat umpan balik yang membangun. Manfaat yang saya rasakan adalah meningkatnya kepercayaan diri dan semangat untuk terus menulis. Blog juga bisa menjadi portofolio pribadi yang berguna di masa depan.










No comments:

Post a Comment

pertanyaan uraian